Kamis, Desember 15, 2011

FELITISME



v  Pengertian Felitisme.
Felitisme adalah Suatu sikap gaya hidup yang penuh dengan kemewahan dan kekayaan, segalanya serba elit.

v  Contoh Gaya Hidup Felitisme.
Contohnya :
·           Hidup dimana hampir setiap harinya seseorang berbelanja dan menghabiskan waktunya hanya dengan uang (Mereka beranggapan bahwa uang adalah segala-galanya).
·           Tidak pernah mau berusaha sendiri, tidak juga melibatkan Tuhan ketika mendapat kesenangan dan selalu berserah/mengandalkan orang lain.
·           Lebih mencintai harta/uang daripada Tuhan dan dirinya sendiri serta orang-orang disekitarnya.
·           Lebih sering menerima daripada memberi.
·           Suka memburu barang-barang yang merknya dari luar negeri/barang-barang yang harganya mahal tetapi barang tersebut tidak digunakan untuk kepentingan melainkan hanya untuk kesenangan semata atau Lebih mengutamakan kebutuhan Tersier daripada kebutuhan Primer dan Sekunder (Membeli produk bermerk hanya demi menaikkan gengsi).
·           Kehidupannya serba glamour.
·           Memuaskan keinginan kita untuk tampil semodis mungkin.
·           Hanya bermalas-malasan dengan kemewahan.

v  Pengaruh Positif dan Negatif dari Gaya Hidup Felitisme.
Ø  Pengaruh Positif :
§  Kita tidak ketinggalan zaman.
§  Hidupnya serba enak.
§  Mendapatkan sesuatu yang kita impikan.

Ø  Pengaruh Negatif :
§  Menciptakan gaya hidup yang boros atau membuang – buang uang.
§  Dapat membuat seseorang menjadi tidak mandiri dan terus bargantung pada orang lain.
§  Dapat membuat seseorang mementingkan kesenangan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
§  Menjadikan seseorang melakukan apapun atau menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang diinginkan.
§  Hidupnya menganut faham individualisme.
§  Membuat hidup kita hanya untuk berhura – hura.
§  Menjadikan seseorang kikir atau tidak mau berbagi dengan orang lain bahkan tak jarang ia rela berkorban tidak menikmati sesuatu  agar orang lain bisa menikmatinya.

v  Ayat – Ayat Alkitab.
  1 Timotius 6 : 10
“ Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. “
  Amsal 12 : 27
“ Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. “
  Amsal 21 : 17a
“ Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, . . . “
  Amsal 22 : 1
“ Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. “
  Matius 6 : 19a
“ Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; . . . “

v  Penjelasan mengenai ayat Alkitab:
1 Timotius 6:1 mengajarkan kepada kita untuk tahu bahwa uang bukanlah segala – galanya. Uang tidak bisa memberikan jaminan paling vital dalam hidup ini. Meski uang adalah salah satu bagian penting dari kehidupan kita, namun menjadikannya sebagai hal yang terpenting adalah sebuah kebodohan besar.
Tuhan berulang kali memperingatkan kita tentang bahaya menyembah Mamon alias memuja uang. Uang adalah tuan yang sangat jahat yang akan memperbudak dan menghabisi kebahagiaan kita.
Kemewahan yang kita miliki adalah kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri. Uang yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita, pergunakanlah dengan bijaksana. Jangan menganut faham felitisme yang menyesatkan kita.
Hiduplah sebagai anak Allah yang hidupnya bermentalitas kaya yang suka memberi dari pada hidup bermentalitas miskin.
Firman Tuhan selalu mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang yang murah hati, sama seperti sifat Bapa kita yang di surga. Tuhan kita yang maha kaya senantiasa lebih senang memberi daripada menerima. Itu sebabnya hari ini kita bercermin diri, “Apakah kita termasuk golongan orang – orang kaya yang kaya akan kebajikan dan kemurahan hati ataukah kita masih termasuk golongan orang – orang miskin yang hanya bisa meminta dan mengambil ? “

v  Tips menghindari gaya hidup Felitisme ialah:
ü  Tidak menjadi korban iklan dan jangan tergiur dengan iming – iming diskon.
ü  Membiasakan untuk merencanakan terlebih dahulu keperluan atau barang – barang apa saja yang ingin dibeli.
ü  Tidak cinta harta.
ü  Lebih memprioritaskan kebutuhan – kebutuhan yang penting.
ü  Belajarlah cara memakai uang untuk dikembangkan alias berinvestasi.
ü  Mengendalikan diri dan mencukupkan diri dalam segala hal.
ü  Belajarlah untuk dapat mengelola uang dengan bijak.
ü  Tidak pelit dalam berbagi berkat yang kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar