Rabu, Oktober 23, 2013

Sistem Koordinat Cartesius


Gambar 1 - Sistem koordinat Kartesius. Terdapat empat titik yang ditandai: (2,3) titik hijau, (-3,1) titik merah, (-1.5,-2.5) titik biru, dan (0,0), titik asal, yang berwarna ungu.

Dalam matematika, Sistem koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut.

Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain (sumbu x dan sumbu y), dan panjang unit, yang dibuat tanda-tanda pada kedua sumbu tersebut (lihat Gambar 1).

Sistem koordinat Kartesius dapat pula digunakan pada dimensi-dimensi yang lebih tinggi, seperti 3 dimensi, dengan menggunakan tiga sumbu (sumbu x, y, dan z).

Gambar 2 - Sistem koordinat Kartesius disertai lingkaran merah yang berjari-jari 2 yang berpusat pada titik asal (0,0). Persamaan lingkaran merah ini adalah x² + y² = 4.


Dengan menggunakan sistem koordinat Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti kurva dapat diekspresikan dengan persamaan aljabar. Sebagai contoh, lingkaran yang berjari-jari 2 dapat diekspresikan dengan persamaan x² + y² = 4 (lihat Gambar 2).

Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.

Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method, ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La Géométrie, ia memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya

Minggu, Oktober 20, 2013

Surat Kecil Dari Ibu :)

Gadis kecilku yang cantik,,,
Mungkin hal ini terdengar lucu, tapi tahukah kau bahwa kehadiranmu dalam rahim Ibu membuat berat badan Ibu melonjak hebat?? Tapi itu tidak menjadi masalah bagiku, karena sukacita Ibu lebih besar dibanding berat badan Ibu saat itu....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Berapapun umurmu saat ini, aku akan tetap menganggapmu anak kecil yang sangat manja. Bukan karena kamu tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, seperti yang telah Ibu ajarkan kepadamu, tapi karena sikap manjamu membuat hari-hari Ibu semakin berwarna....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Mungkin Ibu terlihat membatasi keinginan-keinginanmu, Ibu terdengar lebih cerewet daripada Ayah, Ibu sering mengekangmu, mengkhawatirkanmu dan ingin tahu banyak hal tentang hari-harimu. Itu bukan karena Ibu tidak memercayaimu, tapi karena Ibu ingin kau tahu bahwa Ibu selalu ada bersamamu.
Ibu ingin kau tahu, apapun kata dunia mengenaimu, kau tetap putriku yang sangat berharga....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Mungkin Ibu tidak pernah masak makanan enak, menyiapkan sarapan ketika kamu ke sekolah, mengajarimu berhitung atau hal-hal hebat yang dilakukan wanita lain bagi anak-anaknya...
Tapi percayalah,, Ibu mengasihimu....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Ketika masalah dan cobaan datang menerpamu, jangan malu untuk menangis. Karena air mata yang mengalir di pipimu akan membuatmu lebih kuat..
Percayalah,, Ibu sudah mengalaminya terlebih dahulu....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Aku ingin memberi satu rahasia yang mungkin tidak diketahui banyak orang..
Senyummu adalah kunci kebahagiaanmu..
Jadi, ketika kau mulai rapuh, pergilah ke cermin dan tersenyumlah,, kebahagiaan ada pada dirimu....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Jika saat ini kamu sudah bisa memilih jurusan apa yang akan kamu ambil ketika kuliah, pekerjaan apa yang kamu inginkan, aku berharap kamu tetap mau mendengarkan nasihatku mengenai laki-laki yang kelak akan menemanimu seumur hidup..
Bukan karena Ibu ragu dengan pilihanmu, Ibu hanya ingin memastikan bahwa kamu memilih orang yang tepat, karena dialah yang akan menggantikanku dan ayahmu....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Kebanggaan seorang Ibu ada ketika melihat anak perempuannya masuk dalam pernikahan kudus. Ibu berharap, kamu bisa menemukan seorang laki-laki yang baik, bertanggung jawab, takut akan TUHAN dan bisa membangun rumah tangga dengan dasar kasih YESUS yang benar....

Gadis kecilku yang cantik,,,
Surat Ibu ini mungkin hanya kata-kata biasa yang suatu saat akan hilang,, tapi kamu harus tahu bahwa kasih sayang Ibu tetap utuh bagimu..
Dimana pun kau berada saat ini,, siapapun yang menjadi pendampingmu suatu saat nanti,, kasihilah dia seperti kamu mengasihi Ibu dan Ayahmu ........................

Strategi Everyone Is A Teacher Here



Strategi Everyone Is A Teacher Here yaitu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganal masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.


Dalam Strategi Everyone Is A Teacher Here terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal strategi pengajaran, yaitu:


a. Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya


b. Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan


c. Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik


d. Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik


e. Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir


f. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik


g. Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah), sehingga tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.


Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi strategi pendidikan adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui, dan mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam strategi tersebut adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada perubahan yang nyata.


Penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here dimulai dari guru untuk mempersiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Penerapan strategi tersebut digunakan model strategi sebagai berikut:


a. Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaaan tentang materi dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.


b. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.


c. Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing sambil memikirkan jawabannya.


d. Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung menunjuknya).


e. Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.


f. Berikan apresiasi pujian terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.


g. Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan msing-masing sesuai waktu yang tersedia.


h. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.


Dengan demikian, melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here tersebut, hasil yang diharapkan adalah:


a. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah di buatnya berdasarkan sumber bacaan yang di berikan


b. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas


c. Siswa lain, berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah


d. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji.





Kepustakaan:
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ismail, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: RaSAIL Media Group

English Speech about Landslides

Good morning all. SYALOOM !!
Honorable all the juries, the committee of this English speech contest and all of you that present now. First of all, let us give thanks to Jesus Christ for the blessings and gifts, so we can join this program without any problem. This time, I will bring a speech with the theme of The Natural Disasters “Landslides”.

Recent years, we often hear about the natural disasters happening everywhere especially landslides. Landslides is no stranger to our ears, especially in our beloved environment.
We have known that a landslide event subsoil shift from higher areas to lower areas suddenly. The factors causing landslides are manifold, but I think, generally landslides occur because human don’t keep and conserve nature, according to the mandate from God for us.
Landslides ussualy occur in the mountains and during the rainy season, especially now that the rain is being diligent flushed in our city, but thank God, because until now, there has been no news about landslides as happened last year.
               
We can see examples of landslides in our environment in the Unit 1 Nazareth. Unit 1 of Nazareth is an prone area to landslides. According to the story, unit 1 was once overgrown with many green trees, but due to felling trees arbitraly, due to the ongoing excavation plus a heavy rainy, making the land became landslide and making the landslide affected area continues to expand.
Due to landslides, the ecosystem becomes disrupted. Many plants are dead, many fallen trees, many animals lost their homes, and many of our brothers and sisters who lost their homes because of the natural disaster.
As a good church people, we should be able to keep the natural disasters that don’t result in adverse neightbor. Nature that God leave for us, well used as well as possible, we should not attach great importance to pleasure ourselves without looking at the natural world around us.
We are given the responsibility by God to keep and converse natural world around us. So, let us run the mandate that God has given to us with the best possible way, so that future no longer heard of landslides or other natural disasters in our environment.
Start from now, let’s keep our environment for our future because no matter how small work you do, will be felt by our future one day later.

This is enough from me, sorry if there was a mistake, thank you for your attention and SYALOOM !!

TEKS NARASI UNTUK IBU Dra. E. TUTUHATUNEWA, M.Pd

Malam yang dingin, disertai hujan rintik, saya duduk diam melihat waktu yang sudah menunjukan pukul 12. Saya berpikir, besok teks narasi untuk dosen saya akan dikumpulkan, sedangkan saya masih duduk diam memandang waktu, menikmati dinginnya malam. Akhirnya saya memutuskan untuk menyalakan laptop dan mulai membuat teks narasi untuk dosen saya.

Setelah menjadi mahasiswa pada FKIP Program Studi Pendidikan Matematika, awalnya saya dan teman-teman mahasiswa baru lainnya diperkenalkan dengan dosen-dosen yang mengajar pada program studi tersebut. Tetapi saat itu, kami belum berkenalan langsung dengan dosen-dosennya. Kami hanya mendengar nama para dosen dibacakan. Yang kami kenal hanyalah ketua program studi yang menyempatkan diri untuk melihat mahasiswa seperti apa yang akan menjadi cobaan bagi beliau dan para dosen lainnya.

Saat itu, Salah satu nama dosen yang disebutkan kedua setelah guru besar Prof. Dr. T. G. Ratumanan, M.Pd adalah Dra. E. Tutuhatunewa, M.Pd yang dikatakan oleh kakak tingkat merupakan dosen senior di FKIP program studi pendidikan matematika ini. Awalnya saya belum mengenal yang mana dosen senior yang disebutkan oleh kakak tingkat di Program Studi Pendidikan Matematika, sampai saat saya mulai belajar dan menawarkan mata kuliah Kalkulus 1 pada semester 1.

Kuliah kalkulus 1 selalu dimulai jam 8 pagi. Karena hari itu hari pertama kontrak kuliah, maka saya datang pagi sekali. Kuliah mulai tepat jam 8, tetapi belum jam 8, ada dosen yang sudah datang lebih dulu. Dilihat dari dandanan yang sangat rapi dengan rambut yang pendek menandakan bahwa dosen yang satu ini sangat disiplin. Tepat jam 8, ada 2 dosen yang masuk di kelas. Kedua dosen mulai memperkenalkan nama, dosen yang sangat rapi tadi bernama Ibu E. Tutuhatunewa. Itulah awal saya mengenal Ibu Edeth.

Saat perkuliahan, Ibu Edeth selalu tepat waktu dan setiap beliau masuk kelas, ruang kelas hening seperti tidak ada mahasiswa. Kami mahasiswa seakan takut melihat Ibu Edeth. Saya sendiri sangat takut kepada Ibu Edeth, saya tidak berani berbicara jika beliau sedang mengajar. Saya juga berusaha untuk tidak terlambat pada saat Ibu memberikan kuliah.

Saya masih mengingat, saat saya turun dari ojek, dan tukang ojek tidak memiliki uang kembalian untuk saya, dan saat itu Ibu Edeth dengan baiknya membayar ojek yang saya naiki. Waktu itu rasa senang bercampur malu, ada dalam pikiran saya. Bukan senang karena saya naik ojek gratis, tetapi karena Ibu dengan baiknya mau membantu saya. Mulai saat itu, saya mulai menyukai Ibu Edeth. Bukan sejak beliau membayar ojek saya, tetapi sejak beliau mengajar mata kuliah kalkulus 1. Cara beliau mengajar, membuat mahasiswa mengerti dan tidak cepat bosan.

Ibu pernah marah kepada saya dan teman-teman saya. Saya pernah merasa sangat takut, saat Ibu memarahi seseorang dari depan kelas. Saya merasa takut karena saat Ibu mengajar, saya sedang menguap. Hari itu saya mengira, mahasiswa yang diusir Ibu dari kelas adalah saya, padahal Ibu memarahi teman di samping saya yang sedang tertawa saat Ibu mengajar di depan. Entah apa alasan teman saya tertawa, tetapi saat Ibu marah, rasa kantuk yang ada pada saya hilang. Saya pun kapok menguap saat Ibu mengajar. Ibu Edeth kalau marah, memang menakutkan, tetapi sebenarnya hal itu untuk kebaikan kami mahasiswa.

Ibu juga seringkali memarahi saya dan teman-teman saya jika saya dan teman saya berlaku tidak sopan atau jika teman saya bermain-main pada saat proses belajar-mengajar, dan lain-lain. Walaupun demikian, Ibu juga pernah bercanda, candaan Ibu sangat bagus sehingga mahasiswa tidak bosan saat Ibu mengajar. Saya juga suka nada dering handphone yang Ibu pakai, nada deringnya keren.

Lama mengenal Ibu, saya sadar Ibu pasti belum mengenal saya (karena memang saya kurang terkenal di kampus). Pada saat ikut seminar yang dibawakan Ibu Edeth pada Pengabdian Masyarakat di Desa Kairatu lalu, saya tertarik dengan yang Ibu bahas yaitu tentang penulisan karya ilmiah. Setelah mengikuti seminar itu, saya memberanikan diri meminta file dari Ibu untuk saya jadikan pedoman penulisan makalah saya. Dan seperti biasa, Ibu dengan baiknya melayani mahasiswa seperti saya.

Ibu mungkin tidak mengingat nama saya, tetapi Ibu pasti mengingat wajah saya. Waktu saya ke ruang program studi, Ibu pernah bertanya kepada saya mengenai makalah seminar saya. Ibu juga pernah memanggil saya, dan saat itu saya tidak tahu, apakah memang Ibu mengingat marga saya ataukah Ibu mengetahui marga saya dari dosen lain atau mahasiswa lain. Saat itu saya sangat senang karena walaupun tidak mengingat nama saya, tetapi Ibu mengingat wajah saya.

Sekarang, Ibu akan pensiun. Ibu Edeth adalah dosen senior terbaik dan kami yang pernah diajar beliau sangatlah beruntung. Saya dan teman-teman saya akan selalu mengingat Ibu, dan kami sangat berterima kasih karena Ibu pernah mengajar dan mendidik kami. Semoga Ibu tidak melupakan saya dan teman-teman saya. Walaupun Ibu tidak mengingat kami atau marga kami, setidaknya Ibu mengenal saya dan teman-teman saya angkatan 2010.
Terima Kasih Ibu. J


Dari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2010 FKIP Unpatti

Tenis Meja dan Keterangannya



1. Meja

Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ”Playing surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini harus terletak horizontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.

Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ”batas akhir” (endlines). Sedangkan, garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ”batas sisi” (side lines).

Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ”batas tengah” (centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.


2. Net

a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.

b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.

c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran: panjang 1,83 mm sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.



3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat (harus suram).


4. Bet atau raket

a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. “Blade” (bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau berefleksi.



Ukuran Meja Tenis Meja

· Panjang = 274 cm
· Lebar = 152,5 cm
· Tebal garis sisi = 2 cm
· Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
· Luas = 4,1785 m^2.


Tiang Net dan Jaring Net

· Panjang Net = 183 cm
· Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
· Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm
· Luas Net = 0,279075 m^2.

Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis (internasional).

SEJARAH GEREJA PROTESTAN MALUKU (GPM)

Gereja Protestan Maluku (GPM) merupakan salah satu gereja di Indonesia yang beraliran Protestan Reformasi atau Calvinis. GPM berdiri di Ambon, Maluku pada tanggal 6 September 1935. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai hari kelahiran GPM. GPM memandirikan dirinya dari Gereja Protestan di Indonesia (GPI) atau Indische Kerk sebagai bentuk kemandirian gereja.

Tentang Gereja
Gereja Protestan Maluku atau GPM adalah gereja Protestan yang melayani di wilayah Provinsi Maluku (Pulau Buru, Pulau Seram, Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease (Saparua, Haruku dan Nusalaut), Pulau-pulau Banda, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru (Dobo), Tanimbar, Babar, Leti-Moa-Lakor, Kisar hingga Wetar, dan Provinsi Maluku Utara (Ternate, Pulau-pulau Bacan, Pulau-pulau Obi, dan Kepulauan Sula) GPM bertumbuh dengan berbagai tantangan yang bukannya membuat umat Kristen di provinsi kepulauan ini mundur, tetapi semakin membuat semangat kekristenan mereka makin menyala-nyala.
Tantangan-tantangan yang dihadapi mulai dari dibombardirnya wilayah Ambon pada Perang Dunia II oleh Jepang, yang menyebabkan separuh hamba Tuhan terbunuh dan penduduk di beberapa desa dibantai. Kemudian ketika pecahnya pemberontakan RMS di tahun 1950 berakibat pada hancurnya sebagian besar gereja di Ambon dan Seram. Kemudian yang terakhir ketika pecah kerusuhan antarwarga Kristen – Islam yang sangat disayangkan adalah buah tangan orang-orang yang membenci kedamaian. Sehingga kembali lagi gereja dan bangunan-bangunan penting milik GPM ikut hancur, fasilitas sekolah dan kampus Universitas Kristen hangus terbakar. Dua Klasis berhenti melayani dan ratusan warga yang ada di desa dan kota dibantai. Ribuan orang pun mengungsikan diri ke wilayah aman seperti Sulawesi Utara, Bali, dan Papua. Akibatnya di Ambon dan beberapa tempat bekas kerusuhan muncul pembagian wilayah-wilayah Islam dan Kristen yang sebenarnya sangat disayangkan, serta muncul trauma-trauma negatif yang masih tertanam pada kedua pihak.
Kini GPM bekerja keras tidak hanya untuk membangun kembali gereja secara fisik tetapi juga secara mental dan spiritual. Dengan fokus membangun kehidupan masyarakat Kristen yang berlandaskan teologi hidup dan semangat “pela gandong” yang diharapkan dapat menyembuhkan luka-luka konflik dan kekerasan. Sehingga masyarakat Kristen di Maluku khususnya warga GPM dapat kembali melanjutkan pelayanan dengan semangat penginjilan yang teguh dan tidak terkungkung dalam kebodohan duniawi dengan salah satu cara yakni; memberikan pelayanan Injil yang komprehensif di tengah masyarakat, seperti tampak dari keikutsertaan dalam mencerdaskan anak-anak bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan.

Sejarah Berdirinya GPM
1605, 27 Februari: GPM berawal dari ibadah perdana Gereja Protestan Calvinis dari orang-orang Belanda, pegawai VOC, di Ambon.
1621: Terbentuklah Majelis Jemaat Indische Kerk pertama di Indonesia dengan berkedudukan di Batavia (Jakarta),
1622: Majelis Jemaat Indische Kerk dibentuk pula di Banda, yang berdampak, aktivitas penginjilan di wilayah Maluku pun mulai kian marak dan intens dilakukan, khususnya melalui peran Pendeta Adriaan Hulsebos, yang telah berupaya membuat pelayanan ke Ambon, namun kapalnya tenggelam di Teluk Ambon, beliau pun meninggal, dan misinya dilanjutkan oleh Pendeta Rosskot (yang selanjutnya pula berperan dalam menyelenggarakan Pendidikan Teologi pertama di Ambon, Maluku, maupun Indonesia).
1799: Setelah VOC dibubarkan, maka ada sejumlah jemaat di Indonesia yang terlantar, termasuk beberapa jemaat di Ambon.
1815-1833: Joseph Kam diutus ke Maluku oleh NZG (Nederlands Zending Genootschap).
1871: Joseph Kam mendata jemaat-jemaat di Ambon
1930: Gereja terus berkembang di masa pemerintahan Hindia Belanda yang dilayani oleh Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan Nederlandse Zendeling Genotschaap (NZG) dan daerah pelayanannya telah meliputi hampir seluruh Maluku.
1935 6 September: GPM berdiri sebagai gereja yang mandiri dalam bidang konfesi, liturgi, dan keuangan
1950: RMS membakar Kota Ambon dan wilayah Pulau Seram yang mengakibatkan banyaknya gedung gereja ikut terbakar.
Pada tanggal 25 Mei 1950, GPM menjadi anggota PGI.
1999-2003: Kerusuhan antara warga Islam dan Kristen yang terprovokasi, sehingga mengakibatkan ratusan gereja dan mesjid terbakar dan ribuan orang meninggal.

Personalia
Majelis Pengurus Harian (MPH) Gereja Protestan Maluku 2010-2015:
v  Ketua Sinode: Pdt. DR. John Chr. Ruhulessin
v  Sekretaris Umum : Pdt. Victor Untayana, M.Th
v  Wakil Ketua : Pdt. J. Noya, M.Th
v  Wakil Ketua : Pdt. Lies Mailoa - Marantika
v  Wakil Sekretaris Umum : Pdt. W. Pariama, S.Th
v  Anggota: Pnt. Ny. Sigerz
v  Anggota: Pnt. Nick Far-far
v  Anggota: Pdt. Jan Latuwael

v  Anggota: Pdt. Ola Subagio