Kamis, Mei 09, 2013

Ilmu Budaya Dasar


Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum  tentang  konsep-konsep  yang dikembangkan  untuk  mengkaji  masalah-masalah  manusia  dan  kebudayaan.  Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris  “the  Humanities”.  Adapun  istilah  humanities  itu  sendiri  berasal  dari  bahasa  latin  humnus  yang  astinya  manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih  berbudaya  dan  lebih  halus.  Dengan  demikian  bisa  dikatakan  bahwa  the  humanities  berkaitan  dengan  nilai-nilai manusia  sebagai homo humanus  atau manusia  berbudaya. Agar manusia  menjadi  humanus, mereka  harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Pengetahuan  budaya  (the  humanities)  dibatasi  sebagai  pengetahuan  yang  mencakup  keahlian  (disilpin)  seni  dan filsafat.  Keahlian  inipun  dapat  dibagi-bagi  lagi  ke  dalam  berbagai  hiding  keahlian  lain,  seperti  seni  tari,  seni  rupa,  seni musik,dll.   Sedangkan   ilmu   budaya   dasar   (Basic   Humanities)   adalah   usaha   yang   diharapkan   dapat   memberikan pengetahuan  dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep  yang dikembangkan  untuk mengkaji masalah-masalah manusia  dan  kebudayaan.  Dengan  perkataan  lain  IBD  menggunakan  pengertian-pengertian  yang  berasal  dari  berbagai bidang  pengetahuan  budaya  untuk  mengembangkan  wawasan  pemikiran  serta  kepekaan  mahasiswa  dalam  mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan  budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa  Ingngris disebut  basic humanities.  Pengetahuan  budaya  dalam  bahas  inggris  disebut  dengan  istilah  the  humanities.  Pengetahuan  budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).  Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu  tentang  budaya,  melainkan  mengenai  pengetahuan  dasar  dan  pengertian  umum tentang  konsep-konsep  yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah manusia dan cinta kasih, manusia dan Keindahan, Manusia dan Penderitaan, Manusia dan Keadilan, Manusia dan Pandangan hidup, Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian, Manusia dan kegelisahan, Manusia dan harapan.
Manusia
Dalam  ilmu-ilmu  sosial,  manusia  merupakan  mahluk  yang  ingin  memperoleh keuntungan  atau  selalu  memperhitungkan  setiap  kegiatan,  sering  disebut  homo  economicus  (  ilmu  ekonomi  ). Manusia merupakan  mahluk  sosial  yang tidak  dapat  berdiri  sendiri  (  sosiologi  ),  mahluk  yang  selalu  ingin  mempunyai  kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.
Hakekat Manusia
  1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
  2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
  3. Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi
  4. Mahluk  Ciptaan  Tuhan  yang  terkait  dengan  lingkungan,  mempunyai  kualitas  dan  martabat  karena  kemampuan bekerja  dan berkarya
Kebudayaan
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan  bahwa  kebudayaan  adalah  semua  hasil  dari  karya,  rasa  dan  cipta  masyarakat.  Karya  masyarakat menghasilkan  teknologi  dan  kebudayaan  kebendaan,  yang  diperlukan  manusia  untuk  menguasa  alam  sekitarnya,  agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat.
Rasa  yang  meliputi  jiwa  manusia  mewujudkan  sega  norma  dan  nilai  masyarakat  yang  perlu  untuk  mengatur masalah-masalah  kemasarakatan    alam arti luas.,  didalamnya  termasuk,  agama,  ideology,  kebatinan,  kenesenian  dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta merupakan   kemampuan   mental,   kemampuan   piker   dari   orang   yang   hidup   bermasyarakat   dan   yang   antara   lain menghasilkan  filsafat  serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan  kebudayaan rohaniah.  Semua karya, rasa dan cipta  dikuasai  oleh  karsa  dari  orang-orang  yang  menentukan  kegunaannya,  agar  sesuai  dengan  kepentingan  sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.
Dari  pengetian  tersebut  menunjukkan  bahwa  kebudayaan  itu  merupakan  keseluruhan  ari  pengetahuan  manusia sebagai  mahluk  sosial,  yang  digunakan  untuk  menginterpretasikan  dan  memahami  lingkungan  yang  dihadapi,  untuk memenuhi  segala  kebutuhannya serta  mendorong  terwujudnya  kelakuan  manusia  itu sendiri.Atas  dasar  itulah        para  ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah  kebudayaan  itu.  Perubahan  itu  terjadi  karena  manusia  mengadakan  hubungan  dengan  manusia  lainnya,  atau karena  hubungan  antara  kelompok  manusia  dalam  masyarakat.  Tidak  ada  kebudayaan  yanga  statis,  setiap  perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)  sayagn  (kepada).  Ataupun  rasa  sangat  kasih  atau  sangat  tertarik  hatinya  sedangkan  kata  kasih  artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Penderitaan
Penderitaan  berasal  dari  kata  derita.  Kata  derita  berasal  dari  bahasa  sansekerta  dhra  artinya  menahan  atau menanggung. Derita artinya   menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,  ada  yang  berat,  ada  yang ringan.  Namun  peranan  individu  juga  menentukan  berat-tidaknya  intensitas penderitaan. Suatu  pristiwa   yang dianggap penderitaan  oleh  seseorang belum tentu merupakan  penderitaan  bagi orang lain.  Dapat  pula suatu  penderitaan  merupakan  energi untuk  bangkit kembali  bagi seseorang, atau  sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Keindahan
Kata  keindahan  berasal  dari  kata  indah,  artinya  bagus,  permai,  cantik,  elok,  molek  dan  sebagainya.  Keidahan  identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,  dan  mempunyai  daya  tarik  yang  selalu  bertambah.  Yang  tidak  mengandung  kebenaran  berarti  tidak  indah. Keindahan  juga  bersifat  universal,  artinya tidak  terikat  oleh  selera  perseorangan,  waktu  dan  tempat,  kedaerahan,  selera mode, kedaerahan atau lokal.
Keadilan
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara  hak-hak  dan  kewajiban.  Keadilan  terletak  pada  keharmonisan  menuntuk  hak  dan  menjalankan  kewajiban.  Atau dengan  kata  lain,  keadilan  adalah  keadaan  bila  setiap  orang  memperoleh  apa  yang  menjadi  hak  nya  dan  setiap  orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. Berbagai Macam Keadilan:
  1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal
  1. Keadilan distributive
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
  1. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan  ini  merupakan  asas  pertalian  dan  ketertiban  dalam  masyarakat.  Semua  tindakan  yang  bercorak  ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat
Pandangan hidup
Setiap  manusia  mempunyai  pandangan  hidup.  Pandangan  hidup  itu  bersifat  kodrati  karena  ia  menentukan  masa  depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat  atau pertimbangan  yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,  petunjuk hidup  di  dunia.  Pendapat  atau  pertimbangan  itu  merupakan  hasil  pemikiran  manusia  berdasarkan  pengalaman  sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah  timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.  Hasil  pemikiran  itu  dapat  diterima  oleh  akal,  sehingga  diakui  kebenarannya.  Atas  dasar  itu  manusia menerima  hasil  pemikiran  itu  sebagai  pegangan,  pedoman,  arahan,  atau  petunjuk  yang  disebut  pandangan  hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
  2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila  pandangan  hidup  itu  diterima  oleh  sekelompok  orang  sebagai  pendukung  suatu  organisasi,  maka  pandangan hidup itu   disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur   yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
Tanggungjawab
Tanggungjawab   adalah   keadaan   wajib   menanggung   segala   sesuatunya.   Sehingga   bertanggungjawab   adalah kewajiban  menanggung,  memikul  jawab,  menanggung  segala  sesuatunya,  atau  memberikan  jawaban  dan  menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan  dan akibatnya dan atas  kepentingan  pihak  lain.  Timbulnya  tanggungjawab  itu  karena  manusia  itu  hidup  bermasyarakat  dan  hidup  dalam lingkungan  alam.  Tanggungjawab  itu  bersifat  kodrati,  artinya  sudah  menjadi  bagian  kehidupan  manusia,  bahwa  setiap manusia  pasti  dibebani  dengan  tanggungjawab.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan  pihak  yang  berbuat,  atau  sebagai  akibat  dari  perbuatan  pihak  lain,  atau  sebagai  pengabdian  pada  pihak  lain. Kewajiban  atau  beban  itu  ditujukan  untuk  kebaikan  pihak  yang  berbuat  sendiri  atau  pihak  lain  dengan  keseimbangan, keserasian  keselarasan  antara  sesama  manusia,  antara manusia  dan  lingkungan,  antara  manusia  dan  Tuhan  selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.  Untuk  memperoleh  atau  meningkatkan  kesadaan  bertanggungjawab  perlu  ditempuh  usaha  melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan. Macam-macam Tanggungjawab :
  1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
  2. Tanggungjawab terhadap Keluarga
  3. Tanggungjawab terhadap  masyarakat
  4. Tanggungjawab terhadap bangsa / Negara
  5. Tanggungjawab terhadap Tuhan
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar,  cemas.  Sehingga  kegelisahan  merupakan   hal  yang  menggambarkan  seseorang  tidak  tentram  hati  maupun perbuatannya,  merasa  kwatir,  tidak  tenang  dalam  tingkah  lakunya,  tidak  sabar  ataupun  dalam  kecemasan.  Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun  ketakutan.  Masalh  kecemasan  atau  kegelisahan  berkaitan  juga  dengan  masalah  frustasi,  yang  secara  definisi dapat  disebutkan,  bahwa  seseorang  mengalami  frustasi  karena  pa  yang  diinginkan  tidak  tercapai.  Sigmund  Freud  ahli psikoanalisa  berpendapat,  bahwa  ada  tiga  macam  kecemasan  yang  menimpa  manusia  yaitu  kecemasan  kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.Kecemasan  obyektif  adalah  suatu  pengalaman  perasaan  sebagai  akibat  pengamatan  atau  suatu  bahaya  dalam dunia  luar.  Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Kecemasan morildisebabkan karena pribadi seseorang. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari  diri  kita  sendiri,  yaitu  kita  harus  bersikap  tenang.  Dengan  sikap  tenang  kita  dapat  berpikir  tenang,  sehingga  segala kesulitan dapat kita atasi.
Harapan
Setiap  manusia  mempunyai  harapan.  Manusia  yang  tanpa  harapan  berarti  manusia  itu  mati  dalam  hidup.  Orang yang  akan  meninggal  sekalipun  mempunyai  harapan,  biasanya  berupa  pesan-pesan  kepada  ahli  warisnya.  Harapan bergantung  paa  pengetahuan,  pengalaman,  lingkungan  hidup  dan  kemampuan  masing-masing.  Berhasil  atau  tidaknya suatu harapan tergantung   pada  usaha orang yang mempunyai harapan.  Harapan  harus berdasarkan  kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada  Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya  menyangkut  masa  depan  karena  belum  terwujud,  pada  umumnya  dengan  cita-cita  maupun  harapan  orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya  harapan  itu  adalah  keinginan  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya.  Sesuai  dengan  kodratnya  harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah kelangsugnan hidup, keamanan, hak dan kewajiban mencintai dan dicintai, diakui lingkungan, perwujudan cita-cita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar