Dewasa ini, televisi telah menjadi kebutuhan pokok bagi
masyarakat. Dari menonton TV, kita dapat mengetahui informasi dunia luar dan
juga mendapat hiburan.
Televisi
ini banyak diminati oleh anak – anak dan remaja. Televisi sebagai media
tontonan, juga menjadi sebuah tuntutan bagi penggemar televisi. Menonton TV
memang adalah hal yang sah – sah saja, tetapi terkadang tayangan di televisi
dapat memberikan berbagai dampak, baik positif maupun negatif bagi penontonnya
khususnya anak – anak.
Anak dan televisi mempunyai hubungan yang sangat dekat.
Bahkan mungkin bisa jadi hubungan antara anak dengan televisi lebih dekat
dibandingkan dengan interaksi antara anak dengan keluarga atau orangtuanya.
Kehadiran televisi sesungguhnya bagai pisau bermata ganda, memberikan
pengetahuan namun sekaligus berdampak negatif dalam proses perkembangan anak,
baik fisik, psikis, maupun sosial.
Televisi memang mempunyai manfaat dan unsur positif yang berguna
bagi pemirsanya, baik manfaat yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor.
Namun tergantung pada acara yang ditayangkan televisi. Manfaat yang bersifat
kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan
keterampilan. TV dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran untuk anak – anak dan remaja. Acara-acara
yang bersifat kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya.
Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan
dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif
ini adalah acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan
sosial, kepedulian sesama manusia dan sebagainya.
Adapun manfaat yang ketiga adalah manfaat yang bersifat
psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku yang positif. Acara
ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang lainnya
dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di
Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak. Televisi menarik minat baik
terhadap orang dewasa khususnya pada anak-anak yang senang melihat televisi
karena tayangan atau acara-acaranya yang menarik dan cara penyajiannya yang
menyenangkan.
Selain unsur positif diatas, ada juga unsur negatif yang memang
tidak sedikit dimunculkan oleh televisi. Beberapa unsur negatifnya adalah
sebagai berikut:
v
Melalaikan tugas dan kewajiban.
v
Menumbuhkan sikap hidup konsumtif yang biasanya
dalam bentuk iklan dimana banyak iklan yang
memunculkan penampilan buruk yang sama sekali tidak mendidik masyarakat
ke arah yang lebih baik dan positif.
v
Mengganggu kesehatan
v
Alat transportasi kejahatan
v
Mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar
anak – anak.
Televisi,
adalah media yang paling mudah merasuki pikiran pemirsanya. Terlebih anak-anak
yang belum mampu mengendalikan dan mencerna apa yang ada didepan mata mereka. Walau
ada disklaimer yang menyatakan bahwa sebaiknya anak-anak didampingi orang tua
ketika menonton acara televisi, tetap saja itu hanyalah usaha cuci tangan
kalangan televisi dari tanggung jawab moral terhadap bangsa ini.
Film kartun juga tidak luput dari beragam adegan
kekerasan, seperti memukul baik dengan tangan kosong maupun senjata tumpul,
menendang dan bahkan membunuh. Perhatikan ketika tokoh dalam film kartun Tom
dan Jerry sedang berkelahi! Karakter
film kartun yang berwujud kucing dan tikus ini selalu digambarkan terus-menerus
ribut dan nyaris tidak pernah rukun. Keributan di antara keduanya selalu
diwarnai dengan kekerasan fisik, bahkan acapkali kekerasan di antara keduanya
melibatkan penggunaan senjata tajam. Selain perilaku negatif berupa kekerasan,
ada perilaku negatif lain yang dipertontonkan oleh Tom and Jerry yaitu
permusuhan yang selalu mewarnai interaksi mereka.
Tayangan televisi juga merupakan media
peniruan dan penanaman nilai negatif, padahal anak-anak belum mampu membedakan
mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas. Beberapa
tayangan anak-anak di televisi memberi pembenaran atas perilaku negatif seperti
mencontek, mempertontonkan aib orang lain dan menipu. Belum lagi film-film
kartun yang penuh dengan kemunculan bahasa – bahasa yang tidak sepantasnya
dikeluarkan.
Untuk itu, perlu ada perhatian khusus dari
orang tua dalam menemani anaknya menonton televisi. Orang tua harus mendampingi
anaknya dan juga menentukan jangka waktu untuk menonton televisi. Dalam hal ini
juga orang tua harus bisa mendidik anaknya melalui tayangan televisi yang telah
ditonton oleh anak. Dengan demikian anak dapat menyerap dampak positif dari
televisi dan juga anak tidak menjadikan televisi sebagai kebutuhan atau
tuntutan yang perlu ditonton setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar