Minggu, Januari 08, 2012

Pengaruh Televisi Bagi Anak


Dewasa ini, televisi telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dari menonton TV, kita dapat mengetahui informasi dunia luar dan juga mendapat hiburan.
Televisi ini banyak diminati oleh anak – anak dan remaja. Televisi sebagai media tontonan, juga menjadi sebuah tuntutan bagi penggemar televisi. Menonton TV memang adalah hal yang sah – sah saja, tetapi terkadang tayangan di televisi dapat memberikan berbagai dampak, baik positif maupun negatif bagi penontonnya khususnya anak – anak.
Anak dan televisi mempunyai hubungan yang sangat dekat. Bahkan mungkin bisa jadi hubungan antara anak dengan televisi lebih dekat dibandingkan dengan interaksi antara anak dengan keluarga atau orangtuanya. Kehadiran televisi sesungguhnya bagai pisau bermata ganda, memberikan pengetahuan namun sekaligus berdampak negatif dalam proses perkembangan anak, baik fisik, psikis, maupun sosial.
Televisi memang mempunyai manfaat dan unsur positif yang berguna bagi pemirsanya, baik manfaat yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor. Namun tergantung pada acara yang ditayangkan televisi. Manfaat yang bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan. TV dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk anak – anak dan remaja. Acara-acara yang bersifat kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya.
Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan sosial, kepedulian sesama manusia dan sebagainya.
Adapun manfaat yang ketiga adalah manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak. Televisi menarik minat baik terhadap orang dewasa khususnya pada anak-anak yang senang melihat televisi karena tayangan atau acara-acaranya yang menarik dan cara penyajiannya yang menyenangkan.
Selain unsur positif diatas, ada juga unsur negatif yang memang tidak sedikit dimunculkan oleh televisi. Beberapa unsur negatifnya adalah sebagai berikut:
v  Melalaikan tugas dan kewajiban.
v  Menumbuhkan sikap hidup konsumtif yang biasanya dalam bentuk iklan dimana banyak iklan yang  memunculkan penampilan buruk yang sama sekali tidak mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik dan positif.
v  Mengganggu kesehatan
v  Alat transportasi kejahatan
v  Mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar anak – anak.
Televisi, adalah media yang paling mudah merasuki pikiran pemirsanya. Terlebih anak-anak yang belum mampu mengendalikan dan mencerna apa yang ada didepan mata mereka. Walau ada disklaimer yang menyatakan bahwa sebaiknya anak-anak didampingi orang tua ketika menonton acara televisi, tetap saja itu hanyalah usaha cuci tangan kalangan televisi dari tanggung jawab moral terhadap bangsa ini.
Film kartun juga tidak luput dari beragam adegan kekerasan, seperti memukul baik dengan tangan kosong maupun senjata tumpul, menendang dan bahkan membunuh. Perhatikan ketika tokoh dalam film kartun Tom dan Jerry sedang berkelahi!  Karakter film kartun yang berwujud kucing dan tikus ini selalu digambarkan terus-menerus ribut dan nyaris tidak pernah rukun. Keributan di antara keduanya selalu diwarnai dengan kekerasan fisik, bahkan acapkali kekerasan di antara keduanya melibatkan penggunaan senjata tajam. Selain perilaku negatif berupa kekerasan, ada perilaku negatif lain yang dipertontonkan oleh Tom and Jerry yaitu permusuhan yang selalu mewarnai interaksi mereka.
Tayangan televisi juga merupakan media peniruan dan penanaman nilai negatif, padahal anak-anak belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas. Beberapa tayangan anak-anak di televisi memberi pembenaran atas perilaku negatif seperti mencontek, mempertontonkan aib orang lain dan menipu. Belum lagi film-film kartun yang penuh dengan kemunculan bahasa – bahasa yang tidak sepantasnya dikeluarkan.
Untuk itu, perlu ada perhatian khusus dari orang tua dalam menemani anaknya menonton televisi. Orang tua harus mendampingi anaknya dan juga menentukan jangka waktu untuk menonton televisi. Dalam hal ini juga orang tua harus bisa mendidik anaknya melalui tayangan televisi yang telah ditonton oleh anak. Dengan demikian anak dapat menyerap dampak positif dari televisi dan juga anak tidak menjadikan televisi sebagai kebutuhan atau tuntutan yang perlu ditonton setiap harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar